Budidaya Kepiting Bakau di Bali: Cara Mudah untuk Pemula
Apa itu Kepiting Bakau?
Kepiting bakau atau Scylla serrata adalah salah satu jenis kepiting yang tinggal di wilayah pantai dan hutan bakau. Kepiting bakau memiliki ukuran antara 10-20 cm dan memiliki cangkang yang cukup kuat untuk melindungi dirinya dari serangan predator.
Kepiting bakau juga termasuk salah satu jenis kepiting yang dapat dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Mengapa Budidaya Kepiting Bakau?
Budidaya kepiting bakau di Bali merupakan salah satu jenis usaha yang menguntungkan. Pasalnya, permintaan akan kepiting bakau yang tinggi dan harga jual yang cukup tinggi menjadi alasan mengapa budidaya ini mulai banyak diminati oleh masyarakat.
Selain itu, kepiting bakau juga memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pangan yang sehat dan bergizi tinggi.
Cara Budidaya Kepiting Bakau di Bali
1. Persiapan Kebun
Persiapan kebun atau kolam budidaya sebagai tempat hidup kepiting bakau sangat penting. Kebun atau kolam yang ideal untuk budidaya kepiting bakau perlu memenuhi syarat berikut:
- Terletak di daerah pesisir pantai atau hutan bakau.
- Mempunyai salinitas yang sesuai dengan kebutuhan kepiting bakau (antara 10-25 ppt atau 1-2.5%).
- Mempunyai aliran air yang lancar diperbolehkan naik turun untuk memperoleh sirkulasi air yang baik.
- Mempunyai kedalaman antara 0,3 - 1,5 meter dengan luas minimal 16 m2
- Mempunyai lapisan tanah pasir yang menjadi fondasi dalam pembuatan kolam.
Setelah memenuhi persyaratan di atas, tahap selanjutnya adalah mempersiapkan kolam dan membuat bagian air dan daratan. Dalam membuat kolam budidaya ini, pastikan juga menghindari pemakaian bahan kimia di sekitar kolam agar tidak mengurangi kualitas air.
2. Pemilihan Bibit Kepiting Bakau
Pemilihan bibit yang baik menjadi faktor penting dalam budidaya kepiting bakau. Pastikan bibit yang ingin dipilih dalam keadaan sehat dan aktif.
Dalam memilih bibit yang baik, pastikan ukuran bibit tidak terlalu kecil maupun terlalu besar. Selain itu, pastikan cangkang bibit terlihat bersih dan tidak ada kerusakan di bagian cangkang.
3. Pemberian Pakan Kepiting Bakau
Pakan menjadi faktor penting dalam budidaya kepiting bakau. Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh kepiting bakau.
Pakan alami yang umumnya diberikan oleh petani kepiting bakau meliputi ikan-ikanan, udang-udangan, dan limbah pangan.
4. Perawatan Kolam
Perawatan kolam menjadi hal yang penting dalam memelihara kebersihan dan kesehatan kolam serta kesehatan kepiting bakau.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam merawat kolam budidaya kepiting bakau di antaranya adalah melakukan pergantian air secara rutin, membersihkan bagian bawah kolam dengan bantuan sikat, dan menjaga kebersihan air agar tidak tercemar.
Kesimpulan
Budidaya kepiting bakau di Bali sangat menjanjikan mengingat banyaknya permintaan pasar akan kepiting ini. Para petani bisa mengikuti langkah-langkah di atas dan menjaga kualitas kolam serta kesehatan kepiting bakau dengan baik agar usaha budidaya ini bisa sukses.
Komentar
Posting Komentar